Khabaruna, Prenduan – Setelah selesai dari rentetan acara ujian tulis semester I yang berakhir pada hari Kamis, 31/11/2019, santri MTA melanjutkan kegiatannya dengan memasuki ujian lisan yang dimulai dari hari Ahad, 3/11/2019 (kemarin), dan akan berlangsung selama 3 hari hingga hari Selasa, 5/11/2019.
Dalam setiap acara ujian, baik ujian tulis ataupun ujian lisan, selalu dimulai dengan acara resmi berupa pembukaan dalam bentuk apel atau upacara yang diisi oleh para anggota majlis kiai. Dalam acara pembukaan ujian lisan kali ini pembukaan dilakukan oleh wakil pimpinan Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA.
Banyak hal yang disampaikan oleh beliau terkait manfaat dan tujuan dari ujian lisan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan secara keseluhuran, dan di MTA secara khusus.
Di antara hal menarik yang disampaikan beliau saat membuka ujian lisan di MTA ini adalah bahwasanya pada zaman kerajaan dahulu, pondok pesantren merupakan tempat belajarnya para putra raja.
“Dulu sebelum Indonesia merdeka misalnya, jika kita membaca sejarah pesantren kita akan menemukan bahwa pesantren itu dari dulu merupakan tempat orang-orang yang dikader. Anak-anak raja pada zaman dulu itu, anak-anak raja sebelum masa kemerdekaan mereka akan diasuh, dididik dan dimasukkan ke pondok pesantren, karena untuk menjadi raja yang hebat mereka harus tahu caranya berjuang dengan baik, dan hanya pesantren, pada saat itu, yang mengajarkan nilai-nilai perjuangan pada anak didiknya”, jelas KH. Ghozi Mubarok kepada para santri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar