Selasa, 09 April 2019

Hubungan Ruhiyah Antar Guru dan Murid sampai 7 Turunan (KH. Moh. Khairi Husni)


Khabaruna, Prenduan – Setelah santri Nihai (Kelas akhir) MTA menyelesaikan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), maka tiba saatnya giliran santri selain Nihai memasuki ujian Semester II Tahun Ajaran 2018-2019 M.


Pelaksanaan ujian semester II ini diawali dengan acara apel pembukaan ujian yang diikuti oleh seluruh santri di MTA selain santri kelas Akhir (Nihai) dan kelas 3 (X) SMP. Apel pembukaan uijan semester II ini dibuka oleh pengasuh MTA, KH. Moh. Khairi Husni, dan bertempat di halaman gedung SMA/MA (9/4/2019).

Dalam pesan dan nasehatnya beliau selain mengingatkan akan esensi dari pelaksanaan ujian sebagai bahan evaluasi, beliau juga mengingatkan santri akan pentingnya menghormati guru.

“Menghormati guru bukan berarti guru minta dihargai, tapi itu adalah suatu kewajiban. Dalam kitab Ta’limul Muta’allim disebutkan bahwasanya guru ke atas sampai 7 tingkat dan murid ke bawah sampai 7 turunan itu masih punya hubungan ruhiyah.”

“Kamu murid saya, anak kamu murid saya, cucu kamu murid saya, cicit kamu murid saya, terus sampai 7 turunan dalam kitab Ta’limul Muta’allim itu disebut murid. Saya, anak saya, cucu saya, cicit saya terus.... itu masih dalam kitab Ta’limul Muta’allim masih dianggap sebagai guru.” Pesan beliau kepada santri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar