Khabaruna - Berdasarkan data statistik, pesawat masih jadi salah satu moda transportasi paling aman. Namun, tak ada salahnya bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
Kecelakaan pesawat bisa terjadi saat take off, landing, atau di tengah penerbangan. Seperti yang terjadi pada Lion Air JT 610 yang hilang kontak 13 menit setelah mengudara, dari Jakarta menuju Pangkalpinang, Senin 29 Oktober 2018.
Belakangan, diketahui, pesawat tersebut berakhir di Teluk Karawang. Sebanyak 189 orang di dalamnya dikhawatirkan meninggal dunia.
Insiden kecelakaan pesawat menimbulkan efek kejut dari pada kecelakaan jalan raya, misalnya. Sebab, korban jiwa dalam jumlah besar berpotensi terjadi.
Tak heran jika insiden penerbangan ramai diberitakan, di negara tempat kecelakaan terjadi hingga ke penjuru dunia. Pada dasarnya, risiko bisa terjadi di tengah perjalanan. Baik darat, laut, maupun udara.
Kecelakaan pesawat memang sulit diprediksi. Namun, setidaknya kita bisa bersiap untuk menghadapi kondisi darurat di tengah penerbangan.
Berikut 4 langkah yang bisa dilakukan, sebagai persiapan menghadapi kondisi darurat, seperti dikutip dari laman Lifehacker.com, Rabu (31/10/2018):
1. Duduk di Kursi Belakang
Lokasi duduk penumpang bisa jadi berpengaruh pada tingkat keselamatan seseorang apabila pesawat mengalami insiden.
Beberapa tahun yang lalu, majalah TIME menelaah data statistik badan penerbangan sipil Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA).
Ini temuan yang dihasilkan:
- Kursi di sepertiga belakang pesawat memiliki potensi kematian 32 persen.
- Kursi di sepertiga tengah memiliki potensi 39 persen.
- Kursi di sepertiga depan memiliki potensi kematian 38 persen.
Itu berati, mereka yang duduk di kursi pesawat bagian belakang memiliki potensi kematian lebih kecil. Meski demikian, itu semua tergantung dari jenis kecelakaannya.
2. Ingat Aturan Lima Baris
Mayoritas korban kecelakaan pesawat terjadi karena penumpang tidak dapat keluar pesawat secepat mungkin setelah pendaratan darurat dilakukan.
Untuk dapat menyelamatkan diri setelah kecelakaan terjadi (pendaratan darurat, pesawat terbakar hingga, tergelincir) maka selalu pertimbangkan apa yang Profesor Ed Galea dari Universitas Greenwich sebut, soal 'Aturan Lima Baris'
Menurut Ben Sherman, penulis The Survivors Guide: The Secrets and Science That Could Save Your Life, hasil penelitian menunjukkan, penumpang biasanya melewati 5 baris kursi sebelum bisa keluar dari pesawat yang terbakar.
Duduk lebih jauh 5 baris kursi dari pintu darurat akan mengurangi peluang seseorang untuk selamat.
Penumpang juga bisa meningkatkan peluang selamat jika duduk di bagian belakang pesawat.
3. Gunakan Pakaian yang Tepat
Menurut laporan dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan FAA, 68 persen penumpang yang terlibat dalam kecelakaan pesawat tewas akibat kebakaran.
Untuk membatasi diri dari luka bakar yang terjadi di pesawat Anda bisa meminimalisirnya dengan menggunakan pakaian dari bahan yang tidak mudah terbakar.
Pastikan pakaian yang digunakan 100 persen terbuat dari katun atau wol sehingga tidak mudah meleleh. Jangan gunakan kain sintetis.
4. Dengarkan Arahan dari Awak Kabin dan Baca Petunjuk Keselamatan
Untuk sebagian orang, mendengar peragaan keselamatan dari awak kabin sebelum take off, dirasa membosankan. Sejumlah orang merasa sudah melihat atau mendengarnya berkali-kali.
Namun, ada maksud baik dari informasi yang telah disampaikan berpuluh-puluh hingga ribuan kali dalam pengalaman terbang Anda.
Dalam informasi itu Anda akan ditunjukkan bagaimana melakukan upaya penyelamatan dengan pelampung hingga kartu keselamatan yang ada di depan tempat duduk Anda.
4 tips ini sangatlah berguna. Jadi, silakan dishare ke saudara-saudara atau teman-teman anda.
Sumber: Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar