Minggu, 29 Juli 2018

Menteri Informasi Saudi: Haji untuk Ibadah, Bukan Politisasi


Khabaruna - Menteri Informasi Arab Saudi, Awad bin Saleh al-Awad, bertemu dengan delegasi media dari negara-negara Islam guna membicarakan pengaturan ibadah haji tahun ini.


Ia mengatakan, dalam ibadah haji kali ini, setiap menteri di Kerajaan Saudi memiliki tugas masing-masing untuk menyiapkan ibadah haji, termasuk mengikuti kemajuan pengaturan ibadah haji. Kemajuan pengaturan ibadah haji ini dianggap menjadi kebanggaan pemimpin semua menteri di Arab Saudi.

Awad yang juga merupakan politisi mengatakan, pihaknya ingin penyampaian pesan haji ke dunia dilakukan secara profesional melalui fakta, angka, statistik, dan persiapan media untuk meliput acara terbesar di dunia, yakni haji.

"Haji itu wajib untuk setiap musim. Kepemimpinan Saudi menganggapnya sebagai tugas Islam yang Saudi sangat bangga untuk memperluas jasanya (ibadah haji)," kata Awad dalam pertemuan dengan delegasi media, Jumat (27/7/2018) waktu setempat.

Ia menjelaskan, semua lembaga di Saudi bekerja sesuai dengan satu sistem untuk melayani para peziarah Rumah Allah, mulai dari masuk jamaah haji ke Kerajaan. Kemudian jamaah itu berpindah tempat untuk melakukan ibadah di dua masjid suci, kemudian pulang ke rumah masing-masing.

Awad menambahkan, kepemimpinan yang bijaksana dalam penyelenggaraan haji ini dilakukan tak hanya demi menyenangkan Allah Swt.

"Kami menekankan berulang kali. Haji adalah kewajiban untuk menyembah Allah Swt. Haji bukanlah tempat untuk mendiskusikan agenda dan praktik politik karena ini bertentangan dengan prinsip-prinsip ibadah haji, yang merupakan kewajiban dasar setiap muslim," katanya.

Kata dia, Makkah adalah tempat ibadah suci dan platform untuk wahyu. Muslim datang dari setiap sudut belahan dunia.

"Haji adalah tindakan penyembahan dan pengudusan. Ritual haji adalah ibadah. Islam bersatu dalam satu pakaian, satu tempat, dan satu tingkat untuk warna dan kebangsaan yang berbeda dan tidak mempolitisirnya. Tidak ada ruang untuk haji dan hasutan," jelasnya.

Ia menegaskan, setiap jamaah haji tidak akan memikirkan upaya politisasi maupun melakukan penghasutan. Upaya politisasi haji, menurutnya adalah tindakan putus asa yang tidak sah.

"Valaj diberlakukan 1400 tahun yang lalu dan tidak hari ini atau kemarin, rukun Islam kelima dan akan tetap demikian, Insya Allah," katanya.

Menteri Informasi Arab Saudi itu melanjutkan, pihak Kerajaan sangat tertarik untuk memfasilitasi para tamu Allah itu agar dapat mengatasi segala rintangan. Hal itu dilakukan Kerajaan Saudi untuk memberikan pelayanan tertinggi kepada tamu Allah.

Sumber: Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar