Rabu, 02 Mei 2018

PBNU: Imam Besar Al Azhar Bilang Medsos Banyak Dipakai Adu Domba


Khabaruna - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengaku setuju dengan Imam Besar dan Grand Syeikh Al-Azhar, Prof Dr Ahmad Muhammad Ath-Thayib mengenai media sosial. Media sosial disebut digunakan untuk hal negatif.


"(Syeikh Ahmad Muhammad Ath-Thayib bilang) Kita berhadapan dengan medsos isinya memecah-belah dan adu domba, dan saya juga setuju. Oleh karena itu, mazhab kita berbeda harus kembali berjalan yang benar," ujar Said dalam pertemuannya di Kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

"Sosial media itu ada sisi positif dan negatif. Tapi kebanyakan digunakan negatif adu domba, fitnah berita kebohongan dan ujaran kebencian," imbuh dia.

Said menyatakan Ahmad Muhammad Ath-Thayib mempunyai pendapat yang sama mengenai khilafah. Ahmad Muhammad Ath-Thayib disebut menolak ajakan khilafah karena mayoritas umat Islam tidak menerimanya.

"Terakhir, Indonesia selalu teriak khilafah, bahkan rencana HTI membentuk khilafah 2024 di Asia. Beliau jawab umat Islam menerima khilafah atau tidak, mayoritas kita jelas menolak khilafah. Syeikh menolak ajakan khilafah menghabiskan pikiran dan waktu," jelas Said.

Selain itu, Said mengatakan Ahmad Muhammad Ath-Thayib meminta umat Islam tidak mudah mengkafirkan orang lain. Menurut Said, tindakan itu merupakan kesalahan.

"Tidak boleh mengkafirkan orang yang shalat dan tidak boleh mengkafirkan orang yang melakukan dosa. Orang melakukan dosa jangan dikafirkan," ucap Said menirukan ucapan Ahmad.

"Kita harus mengajarkan anak-anak kita seperti kita, harus betul-betul aqidah. Di mana-mana ada jemaah mengkafirkan orang lain, ini yang menimbulkan perpecahan orang Islam dengan orang Arab. NU harus mampu mempersatukan umat Islam dan mampu duta persatuan," sambung dia.

Dalam pertemuan ini, Ahmad Muhammad Ath-Thayib menyebut Indonesia menjadi contoh kerukunan umat Islam di dunia. Umat Islam di negara lain diminta untuk mencontoh Indonesia.

"Katanya (Ahmad Muhammad Ath-Thayib) umat Indonesia merupakan kebanggaan umat Islam di dunia toleran. Itu akan menjadi contoh, contohlah Indonesia," jelas dia.

Pada pertemuan ini, Ahmad Muhammad Ath-Thayib menawarkan beasiswa bagi pengurus PBNU untuk kuliah di Kampus Al Azhar, Mesir. Said berharap mahasiswa yang berangkat ke Mesir bisa masuk fakultas kedokteran atau syariah.

Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar