Khabaruna - Arkeolog menemukan struktur batu berusia seribu tahun di Meksiko. Ilmuwan percaya temuan ini kemungkinan mewakili kepercayaan beberapa orang Mesoamerica kuno mengenai penggambaran penciptaan Bumi.
Dilansir di Live Science, Tetzacualco (nama yang bisa berarti kandang batu), terletak di tengah kolam yang berada di kaki bukit gunung berapi, telah diketahui oleh para penjelajah sejak abad ke-16. Sejak saat itu, penjelajah amatir dan arkeolog profesional telah menyelidiki struktur batu tersebut, dan mengemukakan berbagai gagasan mengenai bagaimana struktur itu digunakan dan kapan dibangun. Struktur tersebut terbuat dari banyak batu, sekitar 37,7 x 32,2 kaki atau 11,5 x 9,8 meter.
Seri baru dari sebuah penggalian dengan tujuan menjadikan penggalian tersebut sebagai penyelidikan paling intensif mengenai Tetzacualco telah dilakukan. Penggalian tersebut dipimpin oleh seorang arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (Instituto Nacional de Antropologia e Historia / INAH), bernama Iris del Rocio Hernandez Bautista.
Dalam temuan awal, tim Hernandez Bautista mengumumkan dalam sebuah pernyataan, di lokasi tersebut mereka menemukan artefak tembikar dan batu yang berasal dari seribu tahun yang lalu. Tim tersebut juga menemukan bukti bahwa Mesoamerika kuno mencoba untuk mengairi kolam tempat Tetzacualco berada, dan memastikan tidak pernah kehabisan air, bahkan ketika intensitas hujan yang sedikit.
Mengingat apa yang telah ditemukan arkeolog sejauh ini, Hernandez Bautista berhipotesis bahwa ukuran dan lokasi Tetzacualco yang berada di tengah kolam, membuktikan struktur tersebut merupakan tempat makhluk mitos yang dikenal sebagai Cipactli atau Cipaqli berada.
Menurut legenda Mesoamerika kuno, makhluk tersebut merupakan monster ikan dari para dewa yang menciptakan Bumi. Salah satu versi legenda tersebut tercatat pada abad ke-16 oleh seorang imam Spanyol bernama Andres de Olmos. Ia mengklaim, empat dewa membuat air dan menciptakan ikan besar di dalamnya yang mirip dengan buaya yang mereka beri nama Cipaqli, dan dari ikan tersebut mereka membuat Bumi.
Meskipun beberapa media melaporkan bahwa Tetzacualco dibangun oleh suku Aztec (sebuah budaya Mesoamerika yang berkembang antara tahun 1300 dan 1500), artefak yang ditemukan oleh para arkeolog menunjukkan bahwa struktur tersebut diciptakan setidaknya tiga abad sebelum suku Aztec oleh budaya Mesoamerika sebelumnya. Tim peneliti menyatakan identitasnya struktur tersebut masih belum jelas.
Tim peneliti juga mengatakan, belum jelas berapa lama Tetzacualco digunakan atau upacara apa yang telah dilakukan di sana. Selama abad ke-16, Juan Bautista Pomar, seorang penulis keturunan campuran Spanyol dan Mesoamerika di Meksiko, mengklaim bahwa Tetzacualco telah digunakan hingga abad ke-16 dan anak-anak kadang dikorbankan di sana.
Bautista Pomar mengklaim bahwa Tetzacualco memiliki patung yang menggambarkan Tlaloc atau dewa hujan Mesoamerika, yang patungnya menghadap ke timur. Dimana, dewa tersebut bertanggung jawab atas Tetzacualco yang menjadikan tempat tersebut sebagai tempat pengorbanan anak-anak yang tidak berdosa, setiap sekali setahun.
Sejauh ini, tim INAH belum menemukan sisa manusia yang berada di Tetzacualco, meskipun penggalian sedang berlangsung.
Sumber: Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar