Minggu, 18 Juni 2017

Sistem 5 Hari Sekolah Sulit Diterapkan di Indonesia



Khabaruna - Psikolog Pendidikan Karina Adistiana menilai, sistem lima hari sekolah bakal sulit diterapkan di Indonesia. Mengingat Indonesia merupakan negara yang sangat beragam, kebijakan itu hanya cocok di tempat-tempat tertentu saja.


"Buat saya Indonesia sangat beragam, mungkin saja fullday school cocok di tempat-tempat tertentu, sekolah tertentu, dengan akses (pendidikan) terbuka," kata Karina, Sabtu 17 Juni 2017.

Karina berpendapat, Jakarta menjadi salah satu daerah yang cocok menerapkan kebijakan lima hari kerja. Sebab, akses pendidikan mudah dijangkau dan gurunya pun memadai.

Sehingga menurutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tak lagi mencari sistem pendidikan yang terbaik. Di Indonesia, dengan melihat demografisnya yang beragam, setiap kebijakan belum tentu dapat disamaratakan.


"Kebijakan mana, kebijakan apa, yang cocoknya di daerah mana, kapan, itu lebih menjadi penting karena kita sudah waktunya bukan berpikir mencari sistem yang terbaik, karena susah lho. Indonesia Bhinneka Tunggal Ika dengan segala keragamannya ini kita mau seragamkan, enggak bisa," tegasnya.

Pemerintah pusat sebaiknya menyerahkan soal sistem pendidikan pada daerah masing-masing. Pemda lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh pendidikan di daerahnya.

"Aturannya kan sudah seperti itu, manajemen berbasis sekolah, pengaturan otonomi daerah termasuk pendidikan ada di dalam situ. Jadi sentralisasi kebijakan ini langkah mundur sebetulnya," ungkap Karina.

Sumber: Metrotvnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar