Khabaruna, Palembang - Kuatnya penyebaran dan syiar agama Islam di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ternyata tidak hanya dibuktikan dengan bangunan Masjid Agung saja. Tetapi juga indikasi lain, misalnya Alquran.
Di Palembang, ada Alquran tinta emas berusia ratusan abad yang merupakan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Kitab suci ini ditaksir sudah berusia sekitar 250 Tahun dengan lapisan tinta emas sebesar 18 karat.
Kemas Andi Syarifuddin (46) merupakan keturunan ketujuh yang dipercaya menyimpan warisan Alquran emas milik keluarganya. Andi, sapaan akrabnya, sudah dipercaya menjaga Alquran berlapis emas ini sejak tahun 1990.
Alquran tinta emas ini merupakan peninggalan dari penghulu Kesultanan Palembang Darussalam, yang pernah berjaya di kota Palembang.
"Tulisannya menggunakan goresan tinta emas dan ditulis tangan oleh ahlinya di masa itu," ujarnya (Selasa, 13 Juni 2017)
Kertasnya sendiri langsung didatangkan dari Eropa, sehingga membuat Alquran bertakhta emas 18 karat ini semakin istimewa.
Untuk keabsahan lapisan emas, pihaknya sudah mengecek keasliannya dan ada tiga bagian kertas dengan goresan tinta berlapis emas. Bagian itu di halaman dengan yang bertuliskan Surat Al-Fatihah, di halaman tengah bertulis Surat Al-Kahfi, dan halaman terakhir bertulis Surat An-Nass.
Imam Masjid Agung Palembang ini juga menyimpan sembilan Alquran tua warisan keluarganya. Namun, dari 10 Alquran bersejarah tersebut, hanya dua Alquran yang berlapis goresan tinta emas.
Sedangkan delapan Alquran lainnya hanya bertuliskan tinta biasa, namun usianya juga sangat tua. Alquran tinta emas dan Alquran tua lainnya disimpan di kediamannya di Jalan Jendral Sudirman, Lorong Ukir, Kelurahan 19 Ilir, Palembang.
Sumber: Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar