Selasa, 02 Mei 2017

Fosil Diduga Nenek Moyang Buaya Ditemukan

(Foto: Plos One)

Khabaruna - Dibandingkan dengan hewan lainnya, ada anggapan yang saat ini diyakini bahwa buaya adalah hewan purba yang masih bertahan hingga saat ini. Namun ternyata, sekira 250 juta tahun yang lalu, telah hidup sebuah makhluk yang menyerupai reptil tersebut.


Fosil yang diduga sebagai nenek moyang dari buaya berhasil ditemukan di pegunungan Pyrenees. Kerangka itu memiliki panjang tubuh hingga mencapai 5 kaki. Diduga ia hidup setelah Bumi mengalami kepunahan massal pada masa lalu.

Jejak kala itu ditemukan di antara serangkaian jejak yang dibuat oleh nenek moyang buaya dan dinosaurus, sebuah kelompok yang dikenal sebagai archosauromorphs. Sebagian besar jejak kaki berukuran sekira setengah meter. Sementara beberapa lainnya memiliki panjang lebih dari 3 meter.

Penemuan ini dibuat oleh para peneliti yang dipimpin oleh Autonomous University of Barcelona dan Catalan Institute of Palaeontology. Para ilmuwan menjuluki spesies baru reptil Prorotodactylus mesaxonichnus dalam artikel yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Plos One.

Mereka percaya spesies itu tampak seperti buaya namun dengan kaki yang lebih lebar. Para peneliti mengatakan jejak kaki tersebut menunjukkan bahwa jejak dibuat oleh hewan yang menggunakan keempat tungkai untuk berjalan dan sering juga meninggalkan bekas dengan ekornya.

"Jejak Pyrenean baru mengindikasikan bahwa hewan-hewan ini menggunakan keempat tungkai untuk berjalan dan sering juga meninggalkan bekas ekornya," kata peneliti Catalan Institute of Palaeontology Josep Fortuny yang dikutip Daily Mail, Kamis (27/4/2017).

Para peneliti percaya bahwa archosauromorphs mendominasi sungai kuno Pyrenees. Mereka mengatakan bahwa mereka sekarang mencari fosil tulang binatang yang membuat jejak. Pada saat itu, Bumi sangat berbeda dari sekarang, dengan benua-benua yang dikelompokkan menjadi satu benua yang disebut Pangaea dan planet ini pulih dari kepunahan massal yang menghapus sebagian besar hewan.

Sekira 252 juta tahun yang lalu, kepunahan massal menghancurkan kehidupan di darat dan di lautan. Sekira 90% spesies hilang. Para peneliti mengatakan mereka sekarang mencari fosil tulang makhluk yang membuat jejak.

Sumber: Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar