Jumat, 17 Maret 2017

Buah yang Berpasangan Dijelaskan dalam Alquran dan Sains


Khabaruna - Buah merupakan hasil proses reproduksi dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki susunan anggota yang lengkap dan kompleks. Tahapan sebelum menjadi buah adalah bunga, yang memiliki organ jantan (benang sari) dan organ betina (putik).


Dijelaskan dalam buku 'Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dan kawan-kawan, proses penyerbukan terjadi ketika serbuk sari jatuh pada putik bunga, yang akhirnya akan membentuk buah.

Proses ini menunjukkan adanya organ jantan dan betina. Fakta tersebut disebutkan dalam salah satu ayat Alquran.

"Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan," Surah Ar-Ra’d Ayat 3.

Tafsir ayat di atas menyatakan bahwa berpasang-pasangan yang dimaksud adalah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar dan kecil, dan sebagainya. Namun pada jenis buah tertentu, proses pembuahan (fertilisasi) dapat dihasilkan tanpa proses perkawinan.

Sebagai contoh, di antaranya pisang, jeruk, anggur, dan lain-lain. Meski tanpa proses fertilisasi, jenis buah tersebut juga memiliki karakteristik jenis kelamin.

Setelah proses reproduksi, proses selanjutnya adalah tumbuhnya biji yang terjadi setelah terbukanya penutup luar. Proses ini memungkinkan keluarnya akar yang akan menyerap makanan dari tanah.

Makanan tersebut dibutuhkan bagi tumbuhan yang proses pertumbuhannya lambat. Ini bertujuan sebagai perkembangan yang akan menghasilkan individu baru.

Sumber: Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar