Rabu, 22 Februari 2017

Alquran dan Sains Jelaskan Partikel Terkecil di Dunia


Khabaruna - Pada masa lalu dikenal Teori Atom (Atomisme). Teori ini awalnya diusulkan oleh seorang Yunani bernama Democritus, yang hidup sekira 23 abad lalu.


Dalam buku 'Alquran vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dkk, dijelaskan bahwa Democritus dan orang-orang setelahnya percaya bahwa unit terkecil dari sebuah materi ialah atom.

Saat itu orang-orang Arab pun mempercayainya. Dalam bahasa Arab kata dharrah diartikan secara umum sebagai atom. Namun, kemudian ilmu pengetahuan modern menemukan fakta bahwa sangat mungkin atom untuk dibagi lagi.

Lebih lanjut, perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-20 membuktikan bahwa ternyata atom masih bisa dibagi kembali menjadi partikel yang lebih kecil. Konsep ini sebenarnya sudah muncul pada empat belas abad yang lalu, termasuk bagi orang-orang Arab.

Bagi mereka, kata dharrah yang sebelumnya dipercaya sebagai batas partikel terkecil, ditolak oleh sebuah ayat Alquran.

"Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di Bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)," Surah Saba’ Ayat 3.

Ayat di atas mengungkap pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu, baik yang tersembunyi maupun yang terlihat jelas. Allah Maha Mengetahui, termasuk apa pun yang lebih kecil maupun yang lebih besar dari atom.

Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa ada sesuatu yang lebih kecil dari atom. Di kemudian hari ilmu pengetahuan modern terbukti menemukannya.

Sumber: Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar