Kamis, 01 Desember 2016

KH. Ghozi Mubarok: Jangan Menghina Ulama yang Melarang Ikut Demo




Khabaruna, Prenduan - Dalam kumpul evaluasi terpadu antara TMI (Tarbiyatul Mu'allimin al-Islamiyah) dan MTA (Ma'had Tahfidh Al-Qur'an) di Aula TMI putra, selain membahas program-program internal Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, pimpinan dan wakil pimpinan pondok juga menyinggung perihal demo 212.


Wakil pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Ghozi Mubarok,  menghimbau para asatidz untuk tidak menghina atau mencaci para ulama yang melarang untuk ikut demo,  karena mereka yang melarang juga adalah para pejuang Islam dengan beda versi.

"Jangan menghina atau mencaci ulama yang melarang untuk ikut demo,  karena bagaimanapun "daging ulama" adalah "daging" yang paling beracun." Demikian pesan beliau.

Beliau mengingatkan akan Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi:
أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه
Artinya: "Apakah engkau senang memakan daging saudaramu yang mati? Maka pastilah engkau tidak akan senang".

Dalam hal ini beliau menjelaskan bahwa dalam memperjuangkan Islam ulama terbagi dua: ada yang amar ma'ruf (yang menyeru pada hal-hal yang baik dan kebaikan),  ada yang nahi munkar (yang melawan kemunkaran). Semuanya sama-sama berada di jalan Allah.

Perlu diketahui bahwa dalam hal demo 212 tidak semua ulama sepakat untuk melakukan demo,  sebagian ada yang menghimbau umat Islam di daerah-daerah untuk tidak ikut demo ke Jakarta demi ketertiban umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar