Jumat, 29 Juli 2016

Sindiran Menohok Ayah Tentara Muslim AS untuk Donald Trump



Khabaruna - Khizr Khan, ayah seorang tentara Muslim Amerika Serikat yang gugur di Irak melontarkan sindiran menohok kepada calon presiden yang diusung Partai Republik, Donald Trupm. Dia mempertanyakan pemahaman Trump terhadap Konstitusi Amerika.


Sindiran itu dilontarkan saat Khizr hadir dalam konvensi Partai Demokrat –lawan Partai Republik– di Philadelphia, pada Kamis kemarin. Dia menyatakan, jika semua didasarkan pada pemikiran Trump, maka putranya, Kapten Humayun Khan, tak akan pernah menjadi militer Amerika.

Selama ini, Trump memang banyak disorot karena pernyataan keras, bahkan diskriminatif, terhadap kaum Muslim. Pada kampamnye yang lalu, dia melontarkan wacana akan mengawasi dan melarang Muslim masuk Amerika.

Di tengah lautan massa Partai Demokrat itu, Khizr memuji calon presiden yang mereka usung, Hillary Clinton. Menurut Khizr, Hillary sangat berbeda dengan Trum. Hillary, “menyebut putraku sebagai yang terbaik bagi Amerika.”

Kapten Humayun Khan tewas pada tahun 2004 di Irak saat kendaraan penuh bahan peledak di dalam asramanya meledak. Kala itu, usia putra Khizr ini baru 27 tahun.

Untuk menghormati putranya, Khizr mengeluarkan salinan Konstitusi Amerika dari balik bajunya dan berniat meminjamkannya kepada Trump.

“Lihat pada kata “Kebebasan” dan “perlindungan hukum yang setara”,” kataa Khizr yang berdiri di samping sang istri, sambil melambai-lambaikan salinan Konstitusi AS.

“Sudahkah kamu pergi ke pemakaman Arlington?” pria kelahiran Pakistan itu mengajukan pertanyaan, ditujukan pada Trump, yang jelas-jelas tak ada di lokasi itu.

“Pergilah untuk melihat pemakaman mereka yang gagah mempertahankan Amerika Serikat. Kamu akan melihat semua keyakinan, jenis kelamin, dan etnis. Kamu tidak punya pengorbanan apapun,” lanjut Khizr.

Pria yang pindah ke AS pada 1980 itu mengklaim keluarganya merupakan patriot Amerika yang loyal. “Seperti imigran lain, kami datang ke negara ini dalam kondisi tak punya apapun.”

Khizr mengimbau para Muslim, imigran, dan patriot AS untuk tidak menyepelekan pemilu mendatang. “Pilih yang mengobati, bukan pemecah belah,” kata dia.

Sumber: Dream

Tidak ada komentar:

Posting Komentar