Rabu, 13 Juli 2016

Menguak Manfaat Susu Keledai, Rahasia Kecantikan Ratu Cleopatra



Khabaruna - Susu keledai memang belum familier di telinga masyarakat kita, tapi kandungan nutrisinya diketahui mirip dengan Air Susu Ibu (ASI). Tak heran, sebuah perusahaan Swiss, Eurolactis baru-baru ini meluncurkan produk susu keledai di Eropa, Amerika Serikat, Asia, dan Australia.


Ahli gizi dan ahli diet, juga master dalam ilmu pengetahuan gizi dan kesehatan di New York, Amerika Serikat, Cynthia Sass berhasil mengungkap 6 fakta menarik tentang susu keledai, seperti dikutip dari Health, Selasa (12/7/2016)

Tren sejak Jaman Romawi Kuno

Hippocrates, bapak kedokteran memuji manfaat luar biasa susu keledai. Ada juga catatan popularitasnya di Roma kuno dimana susu keledai digunakan sebagai pengobatan di Prancis hingga abad ke-20. Dengan kata lain, minum susu keledai sudah dilakukan banyak orang sebelumnya.


Kandungan nutrisi berbeda dari susu sapi

Dibandingkan dengan jenis lain dari susu hewan, susu keledai sebenarnya paling dekat dengan ASI, berdasarkan tingkat pH dan kandungan gizinya. Susu keledai mengandung lemak yang lebih rendah dari susu sapi. Selain itu asam lemak omega-3 yang tinggi bermanfaat sebagai antiinflamasi. Bahan alami dalam susu keledai telah terbukti untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang mungkin berguna bagi orang-orang dengan kondisi seperti asma, eksim, atau psoriasis.

Bermanfaat sebagai Vasodilator

Arsip penelitian dari National Library of Medicine yang diterbitkan tahun ini dalam Jurnal Current Pharmaceutical Desain menyimpulkan susu keledai dapat membantu mencegah pengerasan arteri, berkat kemampuannya untuk melebarkan pembuluh darah (vasodilator).

Studi lain, dari Journal of Food Science, susu keledai dianggap sebagai "pharmafood" untuk sifat gizi, nutraceutical, dan fungsional. Setelah pengujian produk, para peneliti menyimpulkan meskipun susu keledai mengandung jumlah laktosa yang tinggi, namun ketika difermentasi menjadi yoghurt bisa menjadi pilihan yang layak bagi orang-orang alergi laktosa atau intoleransi susu sapi.

Banyak disukai karena tidak berbau

Sementara bagi sebagian orang tampak aneh, tapi faktanya orang-orang di seluruh dunia sudah mengambil keuntungan dan manfaat dari susu ini. Misalnya, pada tahun 2011 BBC, dilaporkan, lebih dari 50 persen susu keledai diproduksi di sebuah peternakan di luar Bologna, Italia, dijual ke unit pediatrik, khusus bagi anak-anak yang tidak bisa mengonsumsi susu sapi. Belum lagi, kemungkinan rasanya lebih baik daripada kedengarannya. Banyak orang mengatakan itu tidak berbau dan tekstur menyerupai susu sapi rendah lemak ini.

Tren kecantikan

Beberapa produk perawatan kulit telah menggunakan susu keledai sebagai bahan utama, karena dipercaya dapat memberikan mengobati penyakit kulit seperti eksim, serta penyakit kulit lainnya akibat kulit sensitif. Kebanyakan produk kecantikan dari susu keledai berupa sabun susu. Bahkan konon, Cleopatra mandi dalam susu keledai untuk menjaga kulitnya agar tampak muda.

Produk yang mahal

Keledai tidak sama seperti sapi, yang dapat menghasilkan susu berliter-liter sekali peras. Kabarnya untuk menghasilkan satu galon susu, dibutuhkan 15 keledai. Itulah salah satu alasan utama keju yang dibuat dari susu keledai (disebut Pule) harganya sangat mahal, 1.000 dolar per pon. Selain itu peternakan susu keledai juga lebih kecil. Jadi pasokan susu keledai masih sangat terbatasnya.

Sumber: Liputan6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar