Khabaruna - PT PLN (Persero) pada bulan ini menaikan tarif listrik 12 golongan yang mengikuti mekanisme tarif adjustment. Namun kenaikan tersebut sebenarnya tertahan oleh penguatan nilai tukar Rupiah.
Namun kedua faktor pendorong kenaikan tersebut tertahan dengan penguatan Rupiah yang juga menjadi faktor penghitungan harga BBM. Di mana pada Maret Rupiah menguat Rp322 dari sebelumnya Rp13.889 per USD menjadi Rp13.194 per USD.
"Penguatan Rupiah ini mampu menahan laju kenaikan tarif listrik sebagai dampak kenaikan harga minyak bumi (ICP) dari 12 golongan tarif yang sudah mengikuti mekanisme tarif adjustment," jelas Benny dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/5/2016).
Sekedar informasi, tarif listrik pada Mei 2016 di tegangan rendah (TR) naik Rp10 per kWh, dari sebelumnya sebesar Rp1.343 per kWh menjadi Rp1.353 per kWh. Kemudian untuk tegangan menengah (TM) naik Rp8 per kWh, dari sebelumnya sebesar Rp1.033 per kWh menjadi Rp1.041 per kWh. Sementara untuk tarif tegangan tinggi (TT) naik Rp7 per kWh, dari sebelumnya Rp925 per kWh menjadi Rp932 per kWh.
Sumber: Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar