Khabaruna, Medan - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Darmadi Sudibyo menuturkan, pihaknya selalu melakukan edukasi dan sosialisasi ciri-ciri uang asli.
Menurutnya, edukasi kepada masyarakat terus dilakukan untuk memberi pemahaman ciri uang asli.
"Pecahan yang sering dipalsukan adalah Rp100.000 dan Rp50.000," ungkapnya, Kamis (31/3/2016).
Adapun perbandingan jumlah temuan uang palsu yakni satu lembar dibandingkan dengan 4 juta bilyet (lembar).
Dalam Statistik Sistem Pembayaran Temuan Uang Palsu di Kantor Perwakilan BI Sumut pada 2013, 2014 dan 2015 mencapai 3.554 bilyet, 2.565 bilyet dan 5.031 bilyet.
Sedangkan jumlah temuan uang palsu untuk Kantor Perwakilan BI Sibolga dan Pematang Siantar pada 2015 mencapai 93 lembar dan 199 lembar. Tren temuan uang palsu tidak pasti kadang naik dan turun.
Namun demikian, dia mengimbau kepada pelaku usaha, masyarakat mengenali uang palsu dengan beberapa ciri-ciri yang jelas.
Yakni warna uang yang terlihat terang dan jelas, benang pengaman, optically variable ink (OVI), teknik cetak khusus, kode tuna netra, tanda air, gambar saling isi serta tulisan mikro yang bisa dilihat dengan alat bantu kaca pembesar dan sinar ultraviolet.
Bila ada masyarakat yang menemukan uang yang diduga palsu maka harus segera melapor, menyerahkan uang yang diragukan kepada BI atau kepolisian terdekat dan tidak merusak fisik uang yang diragukan keasliannya itu.
Sumber: Bisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar