Khabaruna, Mesir - Musa, bocah 7 tahun asal Bangka menyabet juara 3 di ajang lomba menghafal Quran tingkat internasional di Mesir. Momen tersebut direkam oleh sang ayah, La Ode Abu Hanifa dan diunggah dalam jejaring sosial Facebook.
Dikutip dari Iqna.ir yang disiarkan menggunakan bahasa Arab, Musa berhasil meraih juara setelah memperoleh nilah 91,17.
"Adapun di perlombaan kategori menghafal al Quran tingkat internasional di Mesir, Duduk di peringkat pertama Ala Muhammad (9 tahun) dari Provinsi Buhairah dengan nilai 98,58. Selanjutnya diikuti peringkat kedua Bilal Muhammad Sayyid (10 tahun) dan dilanjutkan dengan peringkat ketiga Musa (7 tahun) dari Indonesia dengan nilai 91,17." Demikian kutipan pemberitahuan juri yang diterjemahkan oleh akun Facebook Al-Faqir dalam laman komentar status La Ode Abu Hanifa.
Prestasi Musa itu mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. Termasuk dari Presiden Joko Widodo.
"Kita bangga dg prestasi Musa La Ode Abu Hanafi, hafidz 7 tahun di Musabaqah Hifzil Quran Internasional di Mesir -Jkw," tulis Jokowi dalam akun twitter, @jokowi yang dikutip Liputan6.com, Minggu (17/4/2016).
Bocah Musa lebih dikenal dengan Musa Hafizh cilik merupakan seorang penghafal Alquran (hafizh) dari Indonesia. Selain menghafal Alquran, ia juga menghafalkan matan-matan hadis penting, seperti Arbain Nawawi dan lainnya.
Namanya mulai mencuat ke publik dalam negeri maupun Malaysia dan Singapura setelah mengikuti dan meraih juara pertama pada program Hafiz Indonesia 2014 di sebuah stasiun televisi swasta.
Ia menjadi pusat perhatian karena meski kala itu berusia sangat belia, yakni 5,5 tahun, namun telah mampu menghafalkan 29 juz dari total 30 juz Alquran. Iapun dikirim untuk mengikuti perlombaan hafalan Alquran tingkat Internasional di Jeddah, Arab Saudi.
Musa menjadi peserta termuda dalam ajang tersebut dan menduduki peringkat ke-12 dari 25 peserta yang ikut bertanding. Musa juga mendapatkan nilai mumtaz atau istimewa yakni 90,83 poin dari 100 nilai sempurna.
Pascaperlombaan, Musa berhasil menuntaskan hafalannya menjadi keseluruhan 30 juz Alquran. Hal ini dapat terlaksana karena sebelum mengikuti acara sebenarnya ia hanya kurang dua surah saja.
Pada bulan Agustus 2014, Musa memperoleh piagam penghargaan tingkat nasional dari MURI sebagai Hafiz Al-Quran 30 Juz termuda di Indonesia.
Sumber: Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar