Khabaruna - Gerhana matahari total diprediksi akan terjadi pada 9 Maret mendatang di Indonesia. Menurut para ahli, ada baiknya untuk masyakarat memakai kacamata pelindung saat melihat gerhana matahari total itu.
Menurut Ketua LAPAN, Thomas Djamaluddin, kacamata pelindung berguna untuk meredupkan sinar matahari hingga 100 ribu kali. Kacamata sebaiknya digunakan saat fase sebagian, di saat bulan belum sepenuhnya menutup matahari. "Kacamata digunakan saat fase sebagian, walaupun sudah pakai kacamata sebaiknya jangan terlalu lama menatap gerhana," kata Thomas dilansir Okezone, Senin, 29 Februari.
Setelah bulan menutup matahari dengan sempurna, barulah kacamata bisa dilepas. Hal ini dikarenakan masyarakat dapat melihat keindahan korona (bagian paling luar dari atmosfer matahari) saat fase sempurna.
"Ketika sudah menutupi bulan, kacamata bisa dilepas agar kita bisa melihat korona. Bagian ini tidak akan terlihat saat hari biasa," pungkasnya.
Sekitar 11 provinsi di Indonesia akan dilintasi oleh gerhana matahari total. Ke-11 provinsi yang beruntung tersebut adalah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Paling beruntung adalah kota Palu yang akan menjadi titik terbaik untuk menyaksikan fenomena tersebut.
Sementara daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan namun penampakan gerhana matahari sebagian. Daerah itu antara lain adalah Jakarta, Surabaya, Padang, Bandung, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makasar, Kupang, Manado dan Ambon.
Fenomena langka tersebut akan menjadi magnet tersendiri yang akan membawa wisatawan asing ke Indonesia. Pasalnya perusahaan seperti Wildland Adventures yang bermarkas di Seattle, Amerika Serikat, berharap bisa membawa turis peminat astronomi (astro-tourist) ke kota Palu.
Sumber: Wowkeren
Tidak ada komentar:
Posting Komentar