Khabaruna - Hyperloop, yang disebut-sebut sebagai kendaraan tercepat di dunia, merupakan satu langkah kecil yang memungkinkan perjalanan ke seluruh negeri menjadi sangat singkat dan cepat.
Hyperloop Technologies, salah satu dari dua perusahaan yang berlomba untuk membuat sistem transportasi ala fiksi ilmiah tersebut menjadi kenyataan, Selasa (9/12/2015) kemarin, mengumumkan bahwa pihaknya akan menguji sistem tenaga penggerak besutannya di North Las Vegas bulan depan.
Sistem tersebut menggunakan tekanan udara yang sangat rendah dalam tabung untuk mendorong kapsul berisi orang atau kargo pada kecepatan tiga digit. Ide tersebut disampaikan dan dituliskan oleh Elon Musk ke dalam 57 halaman kertas yang disajikan pada bulan Agustus 2013. Ia mendorong siapa pun dengan minat untuk merealisasikan ide itu.
Namun dalam hal ini, orang-orang di Hyperloop Technologies sedikit berbeda dengan gagasan dari bos Tesla tersebut. Teknologi besutan Hyperloop Technologies, sebagaimana dikutip dari Wired, Rabu (9/12/2015), adalah membuat kapsul tetap bergerak dengan dorongan tambahan.
Bagaimana cara kerjanya?
Koil stator aktif dibangun ke trek yang bereaksi dengan magnet, yang dibangun ke dalam kapsul, sehingga mendorongnya melalui tabung tersebut. Kemudian tekanan udara rendah berarti minim gesekan yang memperlambat gerakan kapsul, dan koil stator tetap bergerak secara merata.
CTO dan co-founder Hyperloop Technologies, Brogan BamBrogan, berangan-angan akan koil yang membentang sangat panjang pada rute, yang membawa orang dan barang dalam jarak ratusan mil. Tapi pertama-tama ia harus memastikan sistem tenaga penggeraknya dapat bekerja dengan baik. Untuk itulah sistem tersebut diuji bulan depan.
Panjang trek uji di North Las Vegas sekitar setengah mil, dengan koil stator sepanjang beberapa ratus meter dan sebuah trailer pembangkit listrik. Namun, tidak ada kapsul untuk tes ini, hanya ada bagian alasnya yang akan meluncur di trek tersebut.
Bagian itu berisi magnet yang mengeluarkan dorongan. Perusahaan memprediksi, akselerasi 'kendaraan' tersebut dari 0 sampai 336 mil per jam dapat dicapai dalam waktu sekitar dua detik saja.
"Itu (bagian alas yang diuji) bukanlah jenis Hyperloop yang ingin Anda naiki. Kami hanya sedang menguji kemampuan kami untuk menghasilkan banyak daya ke koil kami secara cepat," kata BamBrogan.
Sumber: Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar