Selasa, 08 Desember 2015

Mesir Kecam Seruan Trump Larang Muslim ke AS



Khabaruna, Kairo - Seruan bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, soal larangan muslim masuk ke AS memicu komentar dari dewan keagamaan Mesir. Mereka mengecam seruan yang disebut ekstrem dan bersifat rasialis ini.


Dar al-Iftaa merupakan dewan keagamaan resmi Mesir yang setiap tahunnya mengeluarkan puluhan ribu maklumat yang sangat berpengaruh bagi publik Mesir, namun tidak bersifat mengikat seperti undang-undang. Kecaman dilontarkan Dar al-Iftaa terhadap seruan Trump itu.

"Visi permusuhan terhadap Islam dan muslim ini akan meningkatkan ketegangan dengan komunitas Amerika," demikian pernyataan Dar al-Iftaa menanggapi seruan Trump ini, seperti dilansir AFP, Selasa (8/12/2015).

"Tidak adil untuk memberi sanksi kepada seluruh umat muslim karena sekelompok ekstremis... kita tidak menyalahkan satu agama saja atau satu negara saja karena menjadi sumber ekstremisme dan terorisme," imbuh pernyataan tersebut.

Dar al-Iftaa mendorong warga AS untuk melawan seruan Trump. "(Gagasan Trump) Akan memicu konflik... dan meningkatkan kebencian, yang juga akan menjadi ancaman bagi perdamaian sosial di Amerika Serikat," sebut Dar al-Iftaa.

"Ini akan memberikan kesempatan kepada ekstremis dari berbagai pihak untuk menyadari tujuan kriminal mereka," imbuhnya.

Dalam kampanyenya di South Carolina, Trump mencetuskan gagasan untuk melarang seluruh warga muslim untuk masuk ke wilayah AS. Larangan ini, menurut Trump, harus diberlakukan hingga pemerintah AS bisa memahami dan mengatasi setiap ancaman yang muncul.

Situasi semakin pelik setelah tim kampanye Trump menyebut gagasan Trump ini akan diberlakukan untuk semua warga muslim yang hendak masuk ke AS, mulai dari mahasiswa hingga wisatawan. Komentar ini disampaikan Trump menanggapi penembakan brutal di San Bernardino, California yang didalangi suami-istri muslim dan menewaskan 14 orang.

Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar