Khabaruna - Bakat anak memang bisa diketahui dengan menggunakan tes khusus. Namun kepekaan orang tua bisa jadi 'alat tes' alami untuk melihat bakat anak.
"Orang tua perhatikan apa yang diminati anak. Rangsang dengan berbagai pengenalan. Kadang bukan anak nggak berbakat di satu bidang, tapi karena dia belum kenal bidang itu," ujar psikolog Dra Diennaryati Tjokrosuprihatoni, MPsi kepada detikHealth di sela-sela workshop 'Yuk, Bermain dengan Matematika' di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Minggu (6/12/2015).
Dengan menjadikan kepekaan orang tua sebagai 'alat tes' bakat anak maka akan semakin meningkatkan kedekatan emosi. Karena komunikasi orang tua dan anak akan semakin terjalin. Keduanya bisa mendiskusikan apakah kegiatan yang dilakukan menyenangkan atau tidak, banyak kendalanya atau tidak, dan sebagainya. Jika memang tidak cocok, bisa dicoba kegiatan lainnya.
"Misalnya anak suka mengikuti irama musik, dan orang tua melihat kalau anaknya ini memang kegiatan mengikuti musiknya itu bagus. Jadi bisa dicoba untuk mengajak anak ikut kegiatan menari. Atau anak gemar menyanyi dan pandai membaca nada, mungkin bisa menyanyi atau main musik," tambah perempuan yang akrab disapa Dini ini.
Anak kecil adalah sosok yang gemar mengeksplorasi. Ketika keinginan eksplorasinya mencuat, ini merupakan masa untuk mengenalkan banyak hal. Jangan batasi pengenalan dan eksplorasi anak, karena bisa mematikan kreativitasnya.
"Juga jangan membuat anak diam saat mereka sibuk bertanya. Sering kali kalau anaknya suka tanya orang tuanya kesal lalu bilang 'ih kamu ini nanya mulu'. Kalau sudah gitu anak jadi nggak ingin nanya lagi," kata Dini.
Padahal saat anak bertanya, itu menunjukkan dirinya tertarik pada suatu hal. Anak mencoba mencari semua jawaban atas apa yang dia lihat, dengar dan rasakan. "Giliran anak sudah malas tanya, orang tuanya yang maksa-maksa agar anak tertarik pada sesuatu, belajar sesuatu. Jadi pedulikanlah saat anak bertanya banyak hal," sambung perempuan kelahiran Paris, Prancis, 62 tahun silam itu.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar