Jumat, 02 Oktober 2015

Tragedi Mina: Masih Ada 74 Jama'ah Haji Hilang



Khabaruna - Pascainsiden Mina, sebanyak 74 jamaah haji Indonesia masih belum diketahui keberadaannya hingga Kamis lalu (1/10). Proses identifikasi jenazah pun masih berlangsung, meskipun kini sudah memasuki jadwal kepulangan ke Tanah Air. 


Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid, pemerintah Arab Saudi akhirnya  membuka akses bagi negara-negara sahabat untuk ikut mengidentifikasi jasad jamaah. Oleh karena itu, lanjut politikus Partai Gerindra ini, pemerintah RI tinggal berfokus pada masalah-masalah teknis. 


Hari ini (2/10), 11 orang dari tim DVI Mabes Polri juga dijadwalkan tiba di Tanah Suci guna membantu proses identifikasi jenazah. Sodik menuturkan, penambahan tenaga dan kualitas identifikasi diperlukan segera untuk memperlekas pekerjaan otoritas Arab Saudi. 

"Kita apresiasi kerja keras Kemenag RI dan minta mereka melakukan tiga hal sampai tuntas," kata Sodik Mudjahid dalam pesan singkatnya, Jumat (2/10).

Pertama, dia menjelaskan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin agar terus melanjutkan lobi terhadap otoritas Arab Saudi. Sehingga, RI diizinkan menambah kapasitas tim identifikasi, mengingat jadwal penyelenggaraan ibadah haji sudah memasuki masa kepulangan. 

Kedua, Kemenag di Tanah Air sendiri dapat mengintensifkan proses informasi satu pintu. Yakni, Sodik menjelaskan, melalui kantor-kantor wilayah di semua provinsi hingga kabupaten/kota, sehingga keluarga jamaah dapat memperoleh data yang valid sehubungan dengan insiden di Tanah Suci. 

Sodik mengungkapkan, keluarga jamaah di Tanah Air cukup kesulitan dalam mengakses informasi yang resmi dari Kemenag. Fasilitas call centre, menurut dia, tidak cukup menenangkan karena bisa terjadi keterlambatan respons dalam menjawab panggilan/SMS. Maka, solusi yang paling cepat ialah mengundang keluarga jamaah yang bersangkutan ke kantor Kemenag di tiap kabupaten/kota. 

"Termasuk conditioning kesiapan mental mereka dalam menghadapi situasi kondisi terburuk, bahwa yang hilang adalah termasuk korban (dari sanak famili mereka). Sekarang, akses keluarga mencari informasi masih sulit secara teknis," ujar Sodik. 

Ketiga, DPR meminta agar proses pencarian terhadap jamaah WNI terus digencarkan, sehingga jadwal kepulangan ke Indonesia tidak terganggu. 

Sumber: Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar