Khabaruna - Beberapa ilmuwan mengklaim telah menemukan bukti adanya megatsunami yang menghapus peradaban manusia. Megatsunami setinggi 800 kaki atau sekitar 243 meter dipercaya akan datang kembali dan bahkan lebih dahsyat.
Mereka menemukan bukti itu saat sedang melakukan penelitian di Afrika Barat, tepatnya di pulau Cape Verde. Menurut mereka, bukti-bukti menunjukkan adanya kehancuran seketika sekitar 73 ribu tahun lalu. Kehancuran ini berawal dari letusan gunung di wilayah itu yang menyebabkan munculnya gelombang air setinggi 243 meter dan menyapu semua wilayah yang ada dalam jarak 48,3 kilometer.
"Inti dari penelitian ini, kami menemukan fakta jika runtuhnya lereng gunung bisa terjadi dengan sangat cepat dan serempak. Setelah itu mampu memunculkan tsunami yang luar biasa besarnya. Kemungkinan besar megatsunami ini akan terjadi lagi dalam kurun beberapa puluh ribu tahun mendatang," ujar Ricardo Ramalho, penulis penelitian itu, yang sempat dipublikasi dalam jurnal Science Advances.
Dikatakan Ramalho, seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu, 4 Oktober 2015, kehancuran 73.000 tahun lalu terjadi di gunung Fogo, salah satu pulau gunung berapi yang paling aktif dan terbesar di dunia. Saat ini, gunung tersebut memiliki ketinggian 2.829 meter dari permukaan laut dan erupsi setiap 20 tahun sekali. Di dekatnya terdapat pulau Santiago yang dihuni lebih dari 250.000 orang.
Saat megatsunami terjadi di Fogo, menurut ilmuwan, gelombang laut mampu mengangkat bebatuan sebesar 160 kilometer kubik. Ini membuktikan gelombang tersebut bisa mencapai 243 meter. Sebagai perbandingan, tsunami terbesar yang terjadi baru-baru ini, yakni saat menghantam laut India pada 2004 dan Jepang bagian Timur pada 2011, hanya mencapai 30 meter. Namun ini disebabkan oleh pergerakan gempa di bawah laut.
Ahli tsunami dari University College London, yang tidak ikut serta dalam penelitian ini, meyakini adanya bukti-bukti tersebut. Berdasarkan hasil penelitiannya beberapa tahun lalu, McGuire yakin jika megatsunami bisa datang setiap 10.000 tahun sekali.
Sukber: Viva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar