Khabaruna, Sydney -- Komandan Armada Pasifik Amerika Serikat Laksamana Scot Swift mengatakan, sejumlah negara tampaknya melihat Laut Cina Selatan sebagai sesuatu yang diperebutkan.
Sejumlah negara tersebut, menurut Swift, memaksakan pembatasan dan peringatan berlebihan, yang ia gambarkan sebagai sesuatu mengerikan, di wilayah tersebut.
Berbicara dalam pidatonya di konferensi maritim di Sydney, Australia, pada Selasa (6/10), Swift mengatakan AS tetap berkomitmen seperti biasanya untuk melindungi kebebasan navigasi melewati wilayah tersebut.
Namun menurut dia, beberapa negara tampaknya melihat area bebas itu sebagai sesuatu yang diperebutkan, sesuatu yang bisa diambil dan mendefinisikan ulang hukum domestik atau menafsirkan kembali hukum internasional terkait Laut Cina Selatan.
"Beberapa negara terus memaksakan peringatan berlebihan dan pembatasan kebebasan laut di zona ekonomi eksklusif mereka dan mengklaim hak perairan yang tidak sesuai dengan (Konvensi PBB tentang Hukum Laut). Tren ini sangat mengerikan di perairan yang diperebutkan," kata Swift.
Seperti diketahui, Cina telah mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan yang selama ini menjadi jalur perdagangan bernilai 5 triliun dolar pertahunnya. Sedangkan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih di wilayah itu.
Selama ini AS menyerukan Cina untuk menghentikan pembangunan pulau buatan mereka di daerah tersebut. Tapi Cina mengatakan memiliki kedaulatan tak terbantahkan di perairan tersebut. Cina justru menuduh AS memiliterisasi Laut Cina Selatan, dengan melakukan patroli dan latihan militer bersama di sana.
Sumber: Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar