Selasa, 22 September 2015

Wajib Tahu, Ini Alternatif Cepat Hamil Selain Bayi Tabung (Bagian I)




Khabaruna - Program bayi tabung seperti menjadi satu-satunya harapan bagi para pasangan suami-istri yang tak kunjung dikaruniai anak.

Bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) memang merupakan metode paling dikenal dari teknologi bantuan reproduksi yang tersedia saat ini (Assisted Reproductive Technology/ ART).


Padahal, terdapat banyak metode lain ART yang hampir mirip dengan IVF, yang dapat dilakukan para calon orangtua. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. GIFT

Gamete intrafallopian transfer (GIFT) punya banyak kesamaan dengan IVF dengan hanya satu perbedaan.

Baik IVF maupun GIFT harus melalui tahapan di mana calon ibu melakukan terapi kesuburan untuk merangsang produksi lebih dari satu sel telur (multiple), kemudian sel telur dikeluarkan dari tubuh calon ibu.

Sperma calon ayah dikumpulkan, dicuci untuk menyeleksi yang terbaik. Sperma dan sel telur disatukan agar terjadi pembuahan.

Dalam program IVF penyatuan untuk pembuahan dilakukan di laboratorium dengan media cawan petri.

Sementara di GIFT, sel telur dan sperma dimasukkan ke sebuah kateter lalu dengan teknik laparaskopi dimasukkan ke tuba falopi. Di tuba falopi inilah diharapkan terjadi pembuahan.

Seperti dilansir meetdoctor.com beberapa pasangan memilih teknik ini karena alasan keagamaan yang mewajibkan pembuahan hanya terjadi di "lingkungan naturalnya".

Untuk menjalani prosedur ini, sang wanita harus memiliki tuba falopi.

Satu kelemahan GIFT adalah bahwa tidak ada jaminan bahwa pembuahan akan berlangsung dan tidak ada cara untuk menentukan penyebab spesifik, yang mungkin menyulitkan pilihan terapi di masa mendatang (jika dibutuhkan terapi lanjutan).

2. ZIFT dan TET

Pada zygote intrafallopian transfer (ZIFT) dan tubal embryo transfer (TET), proses awalnya sama dengan GIFT.

Perbedaannya, dalam ZIFT dan TET, transfer sel telur dan sperma via laparoskopi ke dalam tuba falopi dilakukan setelah pembuahan dilakukan di laboratorium.

Dalam ZIFT, telur diambil dan dibuahi pada satu hari yang sama. Lalu di hari berikutnya embrio ditransfer; TET membiarkan embrio berkembang selama beberapa hari sebelum dipindahkan ke saluran tuba.

Melalui penempatan embrio pada tuba falopi tsb dipercaya akan diperoleh probabilitas keberhasilan kehamilan yang lebih tinggi. ZIFT dan TET juga mensyaratkan wanita untuk memiliki tuba falopi yang sehat.

Lanjutkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar