Sabtu, 26 September 2015

Apa..? Kata Pengamat Harga Premium Harusnya Rp. 2000/liter?



Khabaruna - Tren penurunan harga minyak dunia membuat sebagian pihak mendesak PT Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, biaya produksi juga mengalami penurunan seiring melemahnya harga minyak dunia.


Penurunan harga BBM juga diyakini sebagai cara menjaga daya beli masyarakat di tengah perlambatan ekonomi. Pengamat Ekonomi Didik J. Rachbini menuturkan, jika kebijakan ini dijalankan, pengaruh positifnya akan dirasakan ke semua sektor ekonomi.


"Harga BBM diturunkan, dan akhirnya tarif listrik ikut turun karena harga BBM lebih murah," kata Didik di Jakarta, Sabtu (26/9).

Saat ini, harga BBM jenis premium masih Rp 7.400 per liter. Menurut Didik, dengan turunnya harga minyak dunia di kisaran USD 40 per barel, penurunan harga BBM bisa dilakukan.

Dalam perhitungannya, BBM jenis premium seharusnya bisa turun hingga Rp 2.000 per liter. "Idealnya itu diturunkan harganya sekitar Rp 1.500 sampai Rp 2.000. Ini hasilnya akan terasa cepat, bisa terlihat dalam dua minggu," ungkapnya.

Dia menyadari, jika pemerintah mengambil kebijakan menurunkan harga BBM, sifatnya hanya sementara sebagai stimulus di tengah perlambatan ekonomi nasional. Setelah kondisi ekonomi nasional kembali bergairah, harga BBM bisa disesuaikan lagi.

"Harus ada perjanjian, misalnya setahun ini BBM diturunkan, tapi tahun depan bisa naik lagi. Jadi turunnya ini saat krisis saja," terangnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) sudah memberi sinyal adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Ya kalau harga minyaknya sekitar USD 40, cost of productionnya bisa lebih murah nanti tentu saja akan dibicarakan (penurunan harga) dengan pemerintah, ESDM," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/9).

Dia menyadari BBM merupakan kebutuhan penting masyarakat. Meski begitu, Pertamina tetap harus berkoordinasi dengan pemerintah.

"Dengan harga yang ada itu maka otomatis potensi penyesuaian harga ada, kalau memang nanti harga crude rendah dan ongkos produksi bisa kita efisien tentu akan kita turunkan karena itu menyangkut kepentingan masyarakat," kata dia

Sumber: merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar