Senin, 24 Agustus 2015

Pawai 17 Agustusan: Antara Kebanggaan dan Kemacetan



Khabaruna: Prenduan: Setiap tahun pada bulan Agustus semua warga negara Indonesia memperingati hari kemerdekaannya dengan berbagai acara, diantaranya dengan mengadakan pawai yang diisi dengan berbagai tema.

Tidak ketinggalan dalam hal ini Kecamatan Pragaan mengadakan pawai pada hari ini, Senin 24/8/2015. Peserta pawai diikuti oleh berbagai elemen lembaga kemasyarakatan, baik lembaga pendidikan, mulai dari tingkat TK/RA hingga SMA/MA, maupun lembaga perangkat desa dan kecamatan di Pragaan Sumenep Madura.

Dalam kegiatan pawai ini terdapat sebuah kebanggaan tersendiri baik bagi peserta pawai maupun masyarakat yang ikut menyaksikan jalannya pawai. Sebuah kebanggaan sebagai peserta karena bisa tampil di depan umum, sehingga peserta selalu berusaha memberikan yang terbaik ketika tampil. Juga sebuah kebanggaan bagi masyarakat yang menyaksikan karena bisa berpartisipasi dalam meramaikan acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia meskipun hanya sebagai penonton.

Tidak heran jika para peserta pawai dalam peringatan kemerdekaan ini tidak ragu-ragu untuk mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi tampil maksimal saat parade. Apalagi kegiatan ini bukanlah kegiatan yang bisa dilakukan setiap hari. Dalam pawai kemerdekaan ini semua kreatifitas bisa ditampilkan selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan itu sendiri.



Namun dibalik kebanggaan yang ditunjukkan oleh peserta maupun penonton dalam parade atau pawai kemerdekaan yang dilaksanakan kecamatan Pragaan ini, ada sesuatu yang sedikit mengurangi nilai plus tersebut, yaitu masalah penggunaan jalan utama yang dilalui jalan transportasi propinsi jurusan Sumenep-Surabaya, sehingga mau tidak mau pengguna jalur tersebut akan terganggu oleh kemacetan yang panjang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar