Para peserta Simposium Islam Internasional tentang Pemanasan Global di Istanbul, Turki, menyerukan agar negara-negara di dunia membuat kesepakatan yang mengikat dan adil tentang perubahan iklim dalam KTT di Paris bulan Desember mendatang.
Dalam deklarasinya mereka menyampaikan dukungan moral terhadap hal ini berdasarkan ajaran Islam.
Mereka meminta negara-negara kaya dan produsen minyak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghentikan sama sekali produksi bahan bakar fosil pada tahun 2050.
Selain itu seruan juga disampaikan kepada negara dan pelaku bisnis agar hanya menggunakan energi yang terbarukan.
Kewajiban agama
Deklarasi ini juga menyatakan bahwa 1,6 miliar Muslim punya kewajiban agama untuk berjuang melawan perubahan iklim dan meminta agar Muslim patuh pada perintah dalam Al Quran untuk "tidak berlaku sombong di muka bumi".
Para peserta juga berpendapat mengenai perlunya peningkatan dukungan keuangan bagi komunitas yang rentan menjadi korban perubahan iklim.
Sebelumnya, Paus Fransiskus juga menerbitkan surat mengenai pencegahan perusakan lingkungan.
Mereka menyerukan agar negara kaya mengakui "kewajiban moral untuk mengurangi konsumsi sehingga negara miskin dapat mengambil keuntungan dari apa energi bumi yang bisa terbarukan".
Menurut situs deklarasi, seruan ini didukung oleh pemimpin agama seperti Mufti Besar Uganda dan Lebanon, mantan Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Ketua MUI, Din Syamsuddin, dan beberapa ulama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar